Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Penyerahan Bantuan KUBE-FM Kabupaten Dharmasraya

Kabupaten Dharmasraya salahsatu Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat penerima manfaat bantuan Fakir Miskin (FM) melalui Program KUBE-FM. Sebagai alat untuk memerangi kemiskinan salahsatu nya Program KUBE-FM yang dilahirkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. Tiga Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat diantaranya : Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok. Tiga Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat merupakan Konsentrasi menjalankan program Fakir Miskin yang sesuai dengan kemampuan pengelolah anggota serta sesuai dengan Pasar nya.  Terusan dari Proposal pendamping yang di prakasai oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) adalah pencairan atau penyerahan Buku Rekening kepada masing-masing Kelompok KUBE-FM yang ada di Kabupaten Dharmasraya. TKSK Sitiung, TKSK Pulau Punjung dan TKSK Sembilan Koto telah memverifikasi melalui Nagari dan Kepala Jorong pada masing-masing Kecamatan. Setelah Data ini di lihat dari pilihan Verifikasi tingkat Kelurahan at

PRIBUMI NUSANTARA, SIAPA MEREKA?

Naskah   Pustaka   Rajya-rajya I Bhumi Nusantara (RRIBN) menginformasikan bahwa 1 juta sampai 750.000 tahun lampau bumi Nusantara dihuni oleh makhluk setengah manusia setengah binatang, para Kawi yang penyusun naskah RRIBN menyebutnya sebagai satowa-purusa. Pada 600.000 -300.000 tahun lampau tanah ini dihuni oleh makhluk yang disebut bhuta-purusa, berkulit merah-hitam. Bhuta-Purusa  musnah pada 250.000 tahun lampau oleh pendatang dari daratan luar Nusantara, para pendatang ini disebut dengan yaksa-purusa. Pendatang baru ini berwujud denawa: tegap, tinggi, dan besar (dalam pendahuluan naskah RRIBN, makhluk ini diidentifikasi sebagai manusia purba). Pada waktu yang bersamaan, Nusantara juga dihuni oleh manusa-yaksa, tubuhnya lebih kecil dibanding yaksa-purusa: bekulit hitam dan berbulu. Dua jenis penghuni Nusantara itu juga musnah oleh pendatang baru dari utara. Pada 50.000- 20.000 lampau Nusantara dihuni oleh makhluk bertubuh kecil di banding penghuni sebelumnya, para Kawi meny

Mengingat Sejarah Indonesia

Latar Belakang Istilah "Orang Indonesia Asli" Atau Pribumi Oleh: Yusril Ihza Mahendra https://www.google.co.id/amp/rmol.co/amp/2017/03/19/284368/Latar-Belakang-Istilah-Orang-Indonesia-Asli-Atau-Pribumi- DILIHAT dari sudut sejarah ketatanegaraan, negara RI bukanlah penerus Majapahit, Sriwijaya atau lainnya, melainkan meneruskan "semi negara" Hindia Belanda.  Karena itu aturan peralihan UUD 45 (sblm amandemen) mengatakan segala bahwa segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku sebelum diadakan yang baru menurut UUD ini. Yang dimaksud peraturan yang ada dan langsung berlaku itu, baik dalam konsepsi maupun dalam kenyataan, bukanlah badan negara dan peraturan zaman Majapahit, Sriwijaya atau warisan penguasa militer Jepang, melainkan badan dan peraturan yg diwariskan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Adapun mengenai penduduk Indonesia, peraturan yang ada dan lembaga yang mengurus/menanganinya yang berlaku dan dipahami orang sejak zaman Hin

Masjid Tuo Sitiung: Saksi Bisu Dakwah Islam di Aliran Sungai Batanghari..

Bangunan Tua yang berada dipinggir Sungai Batanghari Sitiung terlihat kokoh dalam kelusuhan dimakan usia. Bangunan Mesjid Tua yang bersejarah sepanjang Peradaban Islam di Sitiung.  Pada awalnya menurut pendapat Tokoh terdahulu Mesjid ini Hanyalah Mesjid yang dibangun dengan Kayu dan memiliki lantai di atas. Terlihat pahatan pada masing-masing Tiang Mesjid tersebut. Bangunan Mesjid ini renovasi oleh Tuanku Ranah Pantai sehingga dibuat seperti sekarang,  yaitu Bangunan semen dan sasak.  Perlu kira nya perhatian dari pemerintahan agar Bangunan yang bernilai sejarah tersebut terjaga. Mesjid Tua ini masih aktif digunakan oleh Masyarakat Sitiung untuk Shalat Jum'at. Seorang Tokoh Agama Sitiung terus mengaktifkan  Mesjid Tua ini, karena Mesjid ini adalah Mesjid yang pertama di daerah Sitiung ini. 

Tjap Mohor Raja Sitiung

Tjap Mohor Raja Sitiung masih terawat baik oleh keturunan Raja Sitiung. Simbol yang melambangkan masa Kejayaan Kerajaan Sitiung. Tjap Mohor ini salahsatu petunjuk  yang kami temukan di Rumah Gadang Sitiung. Tjap Mohor ini telah terdaftar di BPCB Sumatera Barat seiring pendaftaran pamanahan Yang lainnya.  Tim Pecinta Sejarah Sitiung terus menggali informasi dari segala lini. Beberapa referensi juga diambil dari sejarah Kerajaan luar Sitiung yang terkait kerja sama dengan Kerajaan Sitiung dimasa lampau. Seluruh Rumah Gadang dan Pemangku Adat Sitiung juga didatangi dan bekerja sama untuk mengungkap Sejarah Kerajaan Sitiung tersebut.  Tidak Lepas dari kemunkinan yang ada, beberapa pendapat mengatakan bahwa jalur transportasi air Sungai Batanghari memberikan kekuatan adanya sebuah peradaban di daerah pinggir Sungai Batanghari. Begitu banyak catatan Sejarah yg terkait dengan Sungai Batanghari ini, mulai dari Hulu hingga kemuara Berhala yang berdampingan dengan Selat Malaka. 

Pendistribusiaan RASTRA Sitiung Tahun 2017

Gudang RASTRA Nagari Sitiung Pendistribusiaan Rastra Kecamatan Sitiung Dimulai dari titik Pendistribusian langsung ke Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Beras Sejahtera (RASTRA) telah ditetapkan angka penerima di setiap masing-masing Nagari. Perubahan Data Rastra tahun 2017 telah di Verivali oleh pihak Nagari yang dikoordinatori oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Hasil Verivali tersebut menjadi acuan penyaluran Beras Sejahtera (RASTRA) untuk wilayah Kecamatan yang ada disetiap Daerah Kabupaten/Kota. Penyaluran yang dimulai bulan ini yang kami liput di Nagari Sitiung hari Selasa, Tanggal 17/10/2017 adalah untuk dua bulan yang berjalan yaitu September dan Oktpber tahun 2017. Dalam penyaluran titik Nagari, Beras Sejahtera diperiksa sebelum diturunkan. Dalam penyaluaran ini dihadiri oleh Pendamping Kecamatan, Kasi Kesra Nagari serta POL-PP yang ada di Nagari. Angka kebutuhan RASTRA meningkat pada bulan terakhir ini, disebabkan terjadinya pe

Buah Pisang Tumbuh di Tengah Batang

Aneh tapi nyata , ini benar-benar terjadi hingga membuat daya tarik masyarakat untuk mengunjunginya. Pisang yang berbuah di tengah batang terlihat jelas di belakang Taman Kanak-kanak Jorong Sitiung Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung Dharmasraya. Serumpun pisang yang terletak disudut pagar Taman Kanak-kanak melahirkan sebatang pisang yang unik. Tidak seperti layaknya pisang yang lain, satu ini berkesan dan dianggap langkah terjadi, meski hal yang sama ada ditempat lain namun tidak semaunya kita bisa melihat pisang yang berbuah ditengah batangnya. Alam adalah petunjuk bagi kita bersama, "Alam Takambang Jadi Guru" semboyan ini menjelaskan seluruh sisi alam yang mengenalkan diri kita pada keadaan dan kejadian peristiwa yang kita temukan. Maksud dan tujuan kejadian ini tidak lain tidak bukan adalah rahasia Allah SWT. Makna dan kepercayaan kita sebagai manusia hanya menafsirkan keadaan peristiwa tersebut. Peringatan, Allah SWT untuk menegur dan menyampaikan pad

Batanghari Sitiung

Sungai Batanghari adalah sebuah Sungai yang membentang disepanjang wilayah Kabupaten Dharmasraya hingga ujung Merangin Kerinci dan Provinsi Jambi. Sungai Batanghari merupakan Sungai terpanjang di Sumatera dengan kisah sejarah nya yang begitu panjang dan tua. Sungai Batanghari ini bermuaro Ke Muara Berhala disebelah Selat Malaka. Kata Batanghari terdiri dari dua suku kata yakni Sungai Batanghari Sitiung Batang dan Hari / Aghi. Batang dalam kata Melayu Sumatera berarti Sungai dan Hari/Aghi. Batanghari / Batangari artinya Sungai Hari/Aghi. Batanghari dalam makna kesejarahan mengandung banyak istilah yang digunakan oleh beberapa wilayah tidak hanya Jambi dan Sumbar di Hulu. Istilah Batanghari /Batangari juga digunakan oleh wilayah Palembang dan beberapa wilayah hulu disekitar nya. Jika mengacu pada penamaan Sungai dimasa Hindu Buddha, Batanghari /Batangari bermakna Sungai Hari. Hari merupakan nama lain Dewa Krishna. Namun agaknya ini tidak dapat dijadikan pedoman sebab dal

Peninggalan Peradaban Sejarah Islam Sitiung

Peninggalan Peradaban Islam Sitiung yang masih tersimpan Baik di Jorong Sitiung Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Salahsatu gambar Al-Qur'an tulis Tangan oleh Syekh Kapalo Koto. Tidak ditemukan keterangan tahun pada lembaran Al-Qur'an tersebut. Al-Qur'an yang di tulis dengan tangan ini sudah dimakan usia, hingga setiap halaman Al-Qur'an tersebut sudah dirusak oleh Rayap. Sistem penyimpanan agar selalu awet sangatlah sederhana, dimana peninggalan itu dibungkus dengan kain putih yg berlapis-lapis dan di gantung di dekat atap dalam Rumah Gadang. Tidak semudah yang kita Fikirkan untuk melihat bungkuih tersebut, karena menurut keyakinan masyarakat Sitiung ada juru kunci yang boleh membuka nya. Terlihat indah dan jelas tulisan Al-Qur'an ini, serta keunikan lukisan2 kaligrafi melengkapi setiap halaman Al-Qur'an ini. Pihak BPCB Sumatera Barat telah mengunjungi dan mendaftarkan peninggalan Peradaban Sejarah Islam Sitiung ini. 

Kerajaan Sitiung: Mancubo Mambangkik Batang Tarandam..

Berawal dari pertemuan Yuli Efrianus, Usman, Julisman (Wali Nagari Sitiung), dan Amin Yarham (Sekretaris Nagari Sitiung) di dalam ruangan sekretaris Nagari Sitiung pada suatu malam selepas shalat maghrib di Bulan Juli  2017. Malam itu dilengkapi dengan kedatangan David Ricardo sambil cengar-cengir karena sempat ditegur Pak Wali karena memakai celana pendek. Kemudian pertemuan dilanjutkan secara seksama di ruangan aspirasi Kantor Wali Nagari Sitiung yang terdiri atas: Yuli Efrianus, Usman, Julisman, Fahrulrozi, Alwis Karni, Amin Yarham, David Ricardo dan Kepala Jorong Padang Sidondang. Duduk bersama ini dilakukan guna menyusun langkah-langkah penguakan Sejarah Sitiung yang sangat erat kaitannya dengan kerajaan Malayupura. Kato nan bajawek, gayuang nan basambuik terhunus dari mulut kemulut di ruangan aspirasi tersebut. Memanas sudah pemahaman di ruangan kecil namun terasa lapang di malam itu. Beberapa pemahaman yang disampelkan lewat media foto di Android Kepala Jorong Sitiung semak