Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Ziarah Bulan Sawal

Tadogak di Nan Iduik Datangi Rumah Tanggo, Tadogak di Nan Mati Datangi Pondam pakuburannyo "  Inilah   shalat Satu Tradisi Yang ADA di Bumi Cati Nan Tigo Kabupaten Dharmasraya.  Minggu 01 Juli 2018 di Lokasi Pondam Pemakaman Nagari Koto Padang berlangsung Ziarah Kubur yang merupakan salah satu tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Nagari Koto Padang setiap bulan sawal. Melibatkan struktur Adat yang terkandung dalam masyarakat Nagari Koto Padang menunjukkan loyalitas masyarakat dalam kegiatan tersebut.  Kebiasaan ini telah dilaksanakan dari dahulunya oleh orang-orang Tua hingga hari ini. Masing-masing keluarga mendatangi makam sanak Saudara, lalu membeesihkannya, dan tidak luput untuk beramal bagi saudara dan sanak familinya yang telah meninggal dunia. Fase kegiatan masih terus berlanjut yaitu bajamba makan basamo dengan saudara-saudara dan sanak famili yang mengunjungi makam pakuburan tersebut.  Dalam duduak basamo ini telah disusun oleh pengurus dari acara pidat

Olahraga : Sitiung Putra Usia Dini Warnai Lapangan Hijau Tuanku Rajo Hitam Sitiung

Sitiung Putra Usia Dini Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya SUMBAR terus maju dan berkembang. Dibawah asuhan Riswandi Seorang pelatih yang tegap, disiplin serta memiliki sejarah Bola Kaki di Kabupaten Dharmasraya yang masa jayanya Pembela Sitiung Putra Senior memberikan Kesan pesan yang terbaik kepada generasi muda yang dimulai pada Usia Dini hari ini. Puluhan anak Asuhan Riswandi semangat mengikuti latihan yang terjadwal dalam management Riswandi tersebut. Antusias dan loyalitas seorang sosok Riswandi terlihat dari Pelaksanaan latihan pada anak Asuh nya. Prioritas jelas ada, namun untuk sementara ini masih belum diungkapkan kedepan publik. Dua Asisten pelatih juga trampil mendampingi Anak Usia Dini saat latihan, terlihat mereka andil disetiap bagian latihan Teknis atau Pemantapan.  Sitiung Putra telah Membuming di Cati Nan Tigo, Sijunjung dan Wilayah Tetangga yang ada di Kabupaten Dharmasraya. Berkaca pada masa lalu, Riswandi berharap adanya generasi yang tampi

SANGGAR SENI KAMPUANG "Sati Wuong" : Rapat Program Sanggar Seni Kampuang Sati Wuong

Selasa, 13 Maret 2018 lalu rapat Program Lanjutan dilaksanakan di Ruangan BPAN Kenagarian Sitiung. Agenda rapat Koordinasi bersama sesepuh Kampuang Sati Wuong menggagas beberapa Program yang terlahir dari hasil kesepakatan rapat tersebut diantara nya : 1. Kesenian Randai  2. Kesenian Bacanang (Talempong)  3. Seni Tari 4. Silek (Silat)  5. Teater + Musicalisasi Puisi 6. Sejarah 7. Dll Gagasan ini menjadi catatan penting bagi pengurus Sanggar Seni Kampuang Sati Wuong, guna memacu kemajuan dalam kebersamaan untuk mengikut sertakan peran aktif dari semua unsur Masyarakat Kampuang Sati Wuong. Pemanfaat tenaga ahli pada masing-masing Kesenian diatas memang dituntut Sosial Masyarakat yang memprakasai jurusan pada masing-masing program. Loyalitas total memang sangat diharapkan oleh pengurus kepada tenaga pengajar yang ada di Kampuang Sitiung.  Beberapa aksi yang telah terlaksana beberapa malam belakangan ini Alhamdulillah berjalan dengan baik dan hikmat. Loyalitas yang kit

SANGGAR "Sati Wuong" : Sitiung Barandai

Randai merupakan Kesenian ala Minangkabau yang berkembang di Bumi Cati Nan Tigo khususnya kampuang Sati Wuang. Beberapa rentang waktu yg lumayan panjang randai hampir terhenti, dikarenakan putus nya regenerasi dalam pengembangan Seni Budaya Randai tersebut. Sanggar Seni Kampuang Sati Wuong kembali menobrak dan mendongkrak semangat generasi muda Kampuang Sati Wuong untuk kembali membudayakan Kesenian Randai di kampuang Sati Wuang ini. Rabu, 21 Maret 2018 di Gedung GPU Kecamatan Sitiung  diadakan Latihan perdana Kesenian Randai Kampuang Sati Wuong dibawah naungan Sanggar Seni Kampuang Sati Wuong. Terlihat sudah semangat yang terlahir dari generasi muda serta semangat dan loyalitas masyarakat terhadap kegiatan positif tersebut. Begitu banyak Bakat dan minat anak, cucu, Keponakan Kampuang Sati Wuong ini untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan Program Sanggar Seni Kampuang Sati Wuong.  Sebagai tenaga ahli (pengajar) tidak bisa Lepas dari Senior Randai "Riak Batanghari" y

NAGARI SITIUNG : Survey Lahan Relokasi SDn 01 Sitiung

"Sakali Biduok Didayuang Duo Tigo Pulau Talampau" , setelah ditutup Rapat Koordinasi Relokasi SDn 01 Sitiung Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya di Gedung SDn 01 Sitiung Wali Nagari Sitiung langsung merealisasikan tahapan yang telah di sepakati dalam rapat yaitu survey lahan lokasi Relokasi SDn 01 Sitiung. Rasa semangat yang tak pernah punah Wali Nagari Sitiung mengajak Kepala Dinas Pendidikan atau yg mewakili beserta Pejabat Perkintan beserta Rombongan ke lokasi. Dengan jarak yang tidak jauh Rombongan peserta Rapat Koordinasi Relokasi SDn 01 Sitiung langsung bararak ke lokasi lahan yang telah diserahkan oleh masyarakat tergabung juga pihak masyarakat yang menyerahkan lahan ikut menunjukan lokasi tersebut.  Wali Nagari Sitiung terus mendampingi Rombongan seiring dengan penjelasan titik-titik batas lokasi yang disampaikan oleh pemilik lahan yang kebetulan pemilik lahan adalah Sekretaris Nagari Sitiung itu sendiri "Amin Yarham dan Syahipufin".

Rapat Koordinasi Relokasi SDn 01 Sitiung

Rapat Koordinasi Relokasi SDn 01 Sitiung akan Segera dilaksanakan, Anggaran Bangunan ini bersumber dari dana DAK tahun 2018. Dalam perencanaan Pembangunan gedung Baru SDN 01 perlu dilakukan tahapan demi tahapan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Wali Nagari Sitiung "Julisman" begitu antusias dalam pelaksanaan program Relokasi SDn tersebut, mengingat sempitnya lokasi SDn saat ini. Tahapan dari tahapan telah dilaksanakan oleh Pemerintahan Nagari mulai dari Rapat Perencanaan, Penetapan dan Penegasan Lokasi bangunan baru sampai pada titik penyerahan lahan bangunan Relokasi SDn 01 Sitiung tersebut. Semua dijalankan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku, secara Administrasi semuanya telah disusun dalam bentuk satu file Bidang Relokasi SDn Baru Nagari Sitiung.  Tanggal, 01 Februari 2018 Rapat Koordinasi Relokasi SDn 01 Sitiung dilaksanakan di Lokal SDn 01 Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya yang Dipimpin Oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya, sert

PUSKESMAS SITIUNG : "Lokakarya Lintas Sektoral"

Rabu, 28 Februari 2018 Lokakarya Lintas Sektoral diselenggarakan di Gedung Pertemuan Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Puskesmas Sitiung serius untuk menjalin kerja sama dengan semua sektor pemerintahan dan masyarakat Kecamatan Sitiung. Dalam acara ini terlibat seluruh Kepala Jorong se-Kecamatan Sitiung, Tenaga Kesehatan di setiap Jorong se-Kecamatan Sitiung dan dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya, Bapak Camat Sitiung, Wali Nagari se-Kecamatan Sitiung serta unsur lain yg berkaitan.  Penting kegiatan Lokakarya ini diselenggarakan agar seluruh unsur komponen bisa Mengetahui dan mensosialisasikan terhadap masyarakat umum agar tujuan dari program Kesehatan ini bisa di realisasikan secara bersama. Beberapa bagian yang terbentang pada wejangan pembicara hari ini memang suatu kebutuhan hari ini baik pada mnusianya sendiri maupun lingkungan.  Standarisasi Kantin Sekolah : Standarisasi Kantin  Sekolah menjadi fokus penanganan permasalahan jenis  makanan yg di

Lestarikan Budaya Melalui KKN ISI Padang Panjang 2018

Rapat Sosialisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang disampaikan oleh Dosen Institut Seni Indonesia Padang Panjang diruangan kerja Kepala Dinas DPMD Kabupaten Dharmasraya. Selasa, 27 Februari 2018 yang dihadiri oleh Wali Nagari Sungai Dareh, Nagari Sitiung, Nagari Siguntur, Nagari Sikabau dan Nagari Timpeh serta Kepala DPMD yg diwakilkan Kabid terkait berlangsung diruangan tersebut.  Dalam Rapat Sosialisasi ini perwakilan Perguruan Tinggi ISI padang Panjang menyampaikan bahwa Mahasiswa-i ISI Padang Panjang akan sampai ke Kabupaten Dharmasraya Tanggal 16 Februari 2018. Juknis dan ketentuan disampaikan pada Rapat kali ini serta dikuatkan kesediaan secara Tersurat dari Wali Nagari untuk menerima Mahasiswa KKN ISI tahun 2018. Waktu telah ditentukan dalam Rapat ini yaitu 40 hari Mahasiswa -i KKN ini berada di Nagari yang telah ditetapkan oleh Dosen pendamping lapangan.  Adapun surat yang diserahkan oleh Pihak perwakilan perguruan tinggi ISI tersebut akan diisi oleh masing2 Nagari y

Penetapan Tapal Batas Nagari Berakhir Maret 2018

Lebih kurang 4 Bulan yang bermula di akhir Tahun 2017. Penataan garis Administrasi Nagari di wilayah Kabupaten Dharmasraya telah dilaksanakan oleh MCA-I. MCA-I merupakan pendanaan Dana Hibah USA itu sih katanya. Terpilih nya dua Kecamatan di Nagari Cati Nan Tigo yaitu merupakan hasil pilihan dari Konsultan MCA-I, yaitu Kecamatan Sitiung dan Kecamatan Koto Besar. 5 TPN /Nagari ditunjuk dalam hasil Musyawarah yg dilaksanakan di masing-masing Nagari. Tahapan terus dilakukan untuk memenuhi syarat Pelaksanaan kegiatan Penetapan Batas Nagari secara Administrasi.  Masing-masing Nagari memiliki problem tersendiri dalam Penetapan garis batas Nagari tersebut, karena beberapa referensi mengatakan pandangan yg berbeda. Dalam Pelaksana awal Penegasan dan Penetapan Tapal Batas Nagari ini jelas akan melibatkan masyarakat banyak serta kepentingan yang terlahir pada masing-masing Nagari. Niniak Mamak jelas tidak boleh ditinggalkan karena referensi awal memang terlahir dari niniak mamak setempat at

Oguong Simandorang Raja Sitiung

Regalia peninggalan pusaka yang tidak ternilai harganya ternyata memiliki artikulasi yg dalam serta kegunaan pada Tempat yang tertentu yang digunakan oleh keluarga bangsawan Sitiung. Nah, ini lebih menarik sekali bagi kita untuk mengenali satu persatu dari pusaka tersebut. Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa ini bukan pernyataan dari individu atau kelompok namun sesuai dengan pernyataan disiplin ilmu para Sejarahwan Nusantara. Begitu banyak benda peninggalan di Rumah Gadang ini, kita juga sulit untuk mengingat nama dan sistem pamakaiannya. Satu persatu kita akan kupas sedikit dari sebatas kemampuan pengetahuan kita yg di copy dari Sejarahwan yg hadir langsung di Rumah Gadang Bawuoh kemaren. Disini ada hal yg menarik yaitu "oguong", ternyata Oguong ini memiliki jantan dan padusi serta memiliki nama. Oguong ini merupakan kebesaran dari keluarga bangsawan Sitiung. Adapun nama Oguong dibawah ini adalah "Oguong Simandorang".

Jembatan Hati

Sebagai anak Nagari yg mampu mari kita saling mendukung untuk segala kegiatan yg positif serta mewujudkan nawaytu pemerintahan daerah kabupaten Dharmasraya agar terwujudnya Visi & Misi yg sesuai dengan keadaan hari ini. Harapan kita bersama masyarakat adanya keseimbangan dalam hidup, baik dipandang dari segi ekonomi, sosial budaya, hingga terwujud kemakmuran serta ketentraman dalam keadaan aman dan damai. Agama jelas di nomor satukan karena beranjak dari situlah kita bisa menuai apa yg kita cita-citakan sebagai pejuang hari ini. Tidak akan ada kesia-siaan dalam hidup sepanjang apa yg kita lakukan tidak menyalahi aturan Aqidah kita. Sebagai daerah nan bersejarah kita harus menjaga kelestarian sejarah tersebut hingga tidak ada sebuah perubahan dalam tatanan Tambo yg tertulis Tempo Doeloe. Daerah yg memiliki banyak sejarah jelas akan membawa dampak positif dari segala hal, jelasnya wisata yg tergambar pada alam Dharmasraya nan kita cintai ini. Pelestarian (pemugaran) adal

Sri Trimurti Buana

Pabila Sang Nila Utama adalah Sri Tribuana yang merupakan putra Sang Nila Pahlawan gelar Sang Sapurba atau Sri Trimurti Buana berasal dari Kerajaan Dharmasraya ,yang menurut versi Singapura adalah Dato Lidah Berbulu atau Anak Tekak Berbulu , bagaimana kaitannya dengan Iskandar Zulkarnain ? Dato Lidah Berbulu/Dato Anak Tekak Berbulu apakah identik dengan Datuk Kerongkong Berbulu versi Kisah Rakyat Tebo dan Jambi yang bersemayam di Bukit Seguntang Sumay? Foto : Makam Datuk Kerongkong Berbulu di Bukit Seguntang Sumay, Wilayah Hulu Tebo. Sumber ; Sakti Alam Watir Via Dicky 

Malayu dalam Bahasa

Kata Malayu, Moloyu atau Melayo dalam Rumpun Bahasa Austronesia artinya Layar atau berlayar atau Orang yang Berlayar. Mengikut Slamet Mulyana :1954 Nama Malayu atau Melayu dikutip dari kata yang sama dari bahasa Sansekerta yang berarti Bukit. Kata tersebut berkembang di dua tempat yang berbeda . Diseberang Utara selat Malaka kata tersebut mempertahankan kata aseli nya yakni Malaya. Disebelah Selatan mengalami perubahan bunyi menjadi Malayu dan Melayu. Di daerah Orrisa masih ada sebuah gunung yang bernama Malayagiri. Dan dekat ujung Comorin ada juga Gunung Malayam. Bentuk tersebut jelas turunan dari bentuk suku kata Malaya. Dalam bahasa Tamil ,kata Malaya menjadi Malai artinya Bukit (Slamet Muljana: 1954) Dalam kesusasteraan Jawa Kuno, nama Malaya di Semenanjung,belumlah dikenal. Yang disebut dalam Kitab Negarakertagama 1365 adalah Tumasik, Pahang dan atau Trengganu. Justru penyebutan lebih dahulu Malayu diikuti Jambi, Palembang dan seterusnya. Malayu sebagai Nama Kerajaan di Sumate

Sejarah, Bukan Masalah...!

Banyak cerita dari pandangan yg berbeda, ada fakta yg berbentuk Benda seiring Kisah dan cerita dalam perjalanan sejarah. Hal yg tak boleh adalah larut dalam perdebatan yg tak bertepi. Haruskah ada permusuhan antar saudara, ego tidak akan berikan kesempatan pada kita untuk mengarah pada jalan damai.  Layaknya kata orang-orang tua kita, "Idak ado Kusuik nan dak kan Salasai, indak ado kowuoh nan dak kan Joniah", setiap permasalahan dan perbedaan ujung dan kesudahan kesepakatan yg berazaskan mufakat.  Masih dalam kewajaran diantata banyak warna yg kita lihat. Ya... Kita berharap semua warna mampu memberikan alasan dan bukti faktual dalam mengungkap sebuah sejarah bukan sekedar bualan belaka. Diantara banyak warna pasti ada yg lebih menonjol, namun disini tidak akan menutup mata pada cerita yg lainnya "Bukti". Separoh perjalanan menapak perjalanan para terdahulu, terlaksana layaknya pencarian data bukan mencari masalah. Banyak keuntungan yg akan tercipta setela

Selamat Datang RI 1 di Bumi Emas Sitiung Malayupura

Bapak Presiden yang kami mulyakan, kami sadar bahwa sejak jaman Orde Lama, Orde Baru dan Era Reformasi  Pemerintah Pusat senantiasa memberikan perhatian lebih dalam berbagai bidang Pembangunan Fisik dan Mental sebagai wujud Sinergitas hubungan Pusat dan Daerah dimana kami sejak dahulu kala telah membuktikan sebagai masyarakat yang terbuka dan toleran. Ribuan Hektar hutan kami persembahkan bagi Saudara sebangsa dari berbagai kawasan Tanah Air untuk hidup damai dan berdampingan dengan kami. Dan Alhamdulillah hingga saat ini kami tidak sekalipun menorehkan Sejarah kelam peradaban kemanusiaan yang Intoleran. Bapak Presiden yang kami mulyakan, jauh sebelum Negara tercinta ini dilahirkan, jauh sebelum Belanda memporak-porandakan tatanan kehidupan sosial kami dan memutar-balikkan paradigma berfikir kami yang beradab.Kami adalah masyarakat yang Heterogen dan Toleran, kami adalah Bangsa yang besar dan memiliki peradaban yang Luhur. Bangsa yang bahu.-membahu dan bekerja sama dengan Bangsa ya

Prosesi Adat Malayupura Sitiung dan Pagaruyung

Hal yang membedakan pemilihan Raja dalam tradisi Kerajaan Kerajaan-kerajaan Melayu lainnya adalah Bahwa Raja tidak hanya dipilih atas garis keturunan anak jantan turun jantan, namun ditunjuk sesuai dengan keinginan Raja yang berkuasa dan musyawarah dengan keluarga besar Kerajaan serta syarat-syarat yang sudah ditentukan. Apakah budaya ini diwarisi dari Kerajaan pendahulu nya baik Kerajaan Sribuddha, Swarnabhumi, dan Dharmasraya / Malayupura ? Dari tulisan diatas kita perhatikan ada terlihat kesamaan dan perbedaan pamakaian Adat dan kebiasaan dalam Penetapan dan Penegasan penunjukan Raja antara Jambi, Dharmasraya dan Pagaruyung. Fenomenal ini merupakan kejadiaan dan peristiwa yg disesuaikan dengan adat dan pamakaian kaum setempat yang telah dimaklumati Raja yang berkuasa.  Dharmasraya, Sitiung maupun Malayupura merupakan suatu tatanan Adat Lamo Pusako Usang yang turun temurun diwarisi oleh Anak cucu Keponakan terlebih yang mewarisi hal tersebut adalah keluarga Raja Sitiung

Peradaban Sejarah Sitiung

Selepas wafatnya Sutan Ghotan, maka berakhir lah trah Bagindo Rajo Hitam di Sitiung. Masa itu diperkirakan pada tahun 1881 M berdasarkan hitungan catatan Belanda bertanggal 1905 M. Selepas tahun 1881 M ini tampuk kekuasaan dipegang oleh Urang 4 Tali (saya belum berani menulis Urang 4 Tali generasi pertama, masih sensitif, hehehe, :D / apakah Urang 4 Tali sudah eksis sebelumnya? Sayang belum ada catatan mengenai hal itu) dengan sandi kerajaan bernama Rajo Tumangguang. Mari kita berkenalan dengan Rajo Tumangguang yg sekarang berangka 5: Rajo Tumangguang 1 bernama Sutan Alamsyah Ismail. Diperkirakan berkuasa pada tahun 1882-1916 M. Berdasarkan informasi dari keluarga besar Raja Tumangguang, beliau wafat usia 137 Tahun. Kalau dihitung-hitung berarti beliau lahir 1779 M dan mulai menjabat menjadi Rajo Tumangguang usia 113 Tahun. Tua juga yaa, hmmm (kabarnya pula beliau adalah orang Timur-Tengah).. Rajo Tumangguang 2 bernama Sutan Abdur Rauf. Diperkirakan berkuasa pada tahun 1916

Raja Tumangguang, Dt. Marajo Beserta Keluarga Berduka

Innalilahi Wainna Illaihi Rojiun... Telah Berpulang Kerahmatullah Sultan Haji Muhammad Taufiq Thaib, SH Tuanku Mudo Mahkota Alam yg merupakan Pucuk Pimpinan Alam Minangkabau.  Kami Keluarga Besar Lintasan Berita Sitiung ikut berbelasungkawa atas kepergian Beliau. Semoga Amalan Ibadanya diterima Allah SWT, Amin Allahumma Amin...  Malang Sakijok Mato Mujuah Sapanjang Hari, Toluok Labuhan Kapa, Bukik Tumpuan Kabuik telah tepat janji untuk kembali kehadapan sang Illahi. Harapan kami bersama dan yang tinggal tabah dalam menghadapi semua ini. Sakato Kaum terus terwujud diranah alam Minangkabau ini.  Ikut juga dari Keluarga Besar Raja Tumangguang dan Dt. Marajo Sitiung Berbelasungkawa atas kepergiaanya. Dua keluarga yang akrab dan memiliki Ikatan keluarga yang masih dipegang teguh satu sama lain. Tutur Dt. Marajo "semoga Khosnul Khotimah". Dalam Pemakaman Sultan Haji Muhammad Taufiq Thaib, SH Tuanku Mudo Mahkota Alam kemaren tgl 02 Februari 2018 di Pondam Raja Kerajaan Ik

TKSK Dilarang Keras Melakukan Fungsi Teknis RASTRA/RASKIN

Padang, (Antara) - Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dilibatkan dalam program subsidi beras untuk masyarakat berpenghasilan rendah (raskin) dilarang melakukan fungsi teknis seperti mendistribusikan beras. "TKSK dilarang keras melakukan fungsi teknis, fungsinya hanya memantau dan melaporkan temuan di lapangan," kata Direktur Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial Andi Hanindito di Padang, Jumat. Disela-sela sosialisasi peran TKSK dalam program raskin yang berlangsung di Padang dan diikuti sekitar 300 orang termasuk dari Provinsi Jambi, Andi mengatakan, hasil laporan TKSK yang akan menjadi bahan evaluasi. "Jadi TKSK tidak boleh intervensi, hanya memantau saja karena keputusan ada di pusat. Kalau TKSK intervensi bisa jadi masalah lagi jadi lakukan fungsinya sebagai pemantau," kata Andi. Ia mengatakan awalnya raskin bukan tanggung jawab Kemensos, tapi permasalahannya akibat dari distribusi itu berujung ke dinas sosial den

Sejarah Singkat Kampung Sitiung (Setelah 6 Bulan Saya Mencoba Mengorek-ngorek Berbagai Sumber dan Berita)

Sitiung Periode Awal Sitiung adalah kampung tua. Itu sebuah fakta yang tak bisa dipungkiri. Jika ketuaannya tak diketahui khalayak banyak, maka itu karena minimnya kesadaran masyarakat Sitiung sendiri dalam mengkaji sejarahnya sendiri. Nama Sitiung dalam logat lokal dieja Satiwuang yang terdiri 2 kata, yaitu Sati yang berarti ‘sakti’ dan Gawuang yang berarti lobang. Nama ini merujuk pada sebuah lobang atau terowongan alam bawah tanah (atau bisa juga disebut goa) yang menghubungkan dua tempat yang berada di Sitiung tersebut. Dua tempat tersebut tersebut adalah Toluak yang berada di aliran sungai Batanghari dan Mombiak di sebuah area lahan gambut. Jarak antara keduanya kurang lebih sekitar 1 Kilometer. Lobang ini sendiri bagi masyarakat Sitiung memang tergolong istimewa dan hanya orang-orang yang berilmu tinggi dan sakti yang bisa memasukinya. Itu kenapa asal-muasal nama Sitiung dikaitkan kepada lobang ini. Sebuah lobang sakti. Sitiung tak lepas dari peradaban sungai Ba