Batobo adalah salah satu bentuk organisasi yang ter organisir, terlihat dalam kelompok organisasi tersebut terdiri dari Ketua dan anggota. Ke di siplinan dalam Batobo terlihat kental, saling menyadari tanpa mwrugikan satu sama lain. Organisasi Batobo sangat banyak kita temukan di Nagari Cati Nan Tigo ini, Yang lebih dominan adalah kaum Hawa dan se bahagian juga ada dari kelompok sang Adam.
Sangat menguntyngkan sekali bagi kelompok Batobo dan Masyarakat petani lainnya, kehadiran Tobo telah meringankan pekerjaan Masyarakat petani lainnya. Kenapa tidak, toleransi antar sesama di junjung tinggi oleh kelompok Batobo tersebut, contoh pembayaran Upah dari pekerjaan yang di lakukan oleh kelompok Batobo ini bisa di Bayar menjelang puasa. Kesempatan Masyarakat petani bisa mengumpulkan Uang Sebelum puasa, artinya tidak menunda pekerjaan Ladang atau Sawah yang seharusnya memang di kerjakan. Begitu banyak keringanan Kelompok Batobo ini terhadap Masyarakat.
Kelompok Organisasi Batobo akan melakukan rekrutang (Rekrut Anggota) se lepas Lebaran Idul Fitri, jumlah akan di totalkan dalam pembukuan organisasi Tobo tersebut. Pekerjaan yang prioritas adalah sistem giliran Anggota Tobo, setelah semuanya mendapatkan giliran maka ia akan menerima undangan dari Masyarakat petani umumnya, tidak memilih lokasi dan tidak juga memilih kasih dan Daerah, Maksimal dalam Daerah Kabupaten Dharmasraya.
Setelah melakukan pekerjaan atas undangan ke ladang atau Sawah masyarakat, di sinilah mereka memulai menabung untuk menyambut Lebaran Idul Fitri. Setiap masyarakat yang menggunakan tenaga kelompok Tobo ini Wajib melunasi hutan nya kepada kelompok Tobo. Seluruh uang akan di kumpul kan oleh Ketua Tobo, setelah semuanya terkumpul maka di adakan pertemuan Kelompok Tobo di Rumah Ketua atau Anggota. Malam pembagianpun akan di mulai, karena kebutuhan untuk Bulan Ramadhan juga bisa di andalkan dari hasil keringat nya selama satu Tahun.
Seperti kebiasaan Masyarakat Cati Nan Tigo, Mamantai Kobau Sebelum Puasa merupakan ke budayaan Masyarakat Dharmasraya, semua masyarakat akan sibuk membeli daging, tulang, jangek dan lain sebagainya. Tidak sebatas Batobo saja, organisasi Tobo ini juga memiliki program Wirid Yasinan dan julo-julo. Begitu indah dan mulia nya organisasi Tobo ini. Tidak saja sekedar mengumpulkan Uang, pemupukan Aqidah juga di lakukan hingga mereka tidak Lepas ajaran Agama Islam.
Yang kedua Julo-julo, Julo-julo ini terbagi atas 3 bentuk yaitu :
1. Julo-julo Uang (Menerima Bergiliran)
2. Julo-julo Perabot Rumah Tangga
3. Julo-julo alat Masak untuk Bulan Ramadhan
Nah, bukan main Inovasi yang terlahir dari sosok Ibu ini, kreatif, inovatif dan luar biasa. Organisasi ini selama ini tidak terpantau oleh Pemerintahan Daerah maupun Pusat, Yang hanya selama ini di manfakan oleh Calon Legeslatif untuk maju setiap Periode nya. Bagaimana kelanjutan organisasi Tobo ini kedepannya, semua tergantung kebijakan Pemerintah dan DPRD.
Peninjauan ini di lakukan TKSK Kecamatan Sitiung Kab. Dharmasraya SUMBAR
Komentar
Posting Komentar