Langsung ke konten utama

Raja Sitiung

Peradaban Sejarah Sitiung terus di gali oleh Gerakan Sitiung Bangkit. Terlihat kelam beberapa tahun yang lampau bahwa sejarah Sitiung seakan tertimbun oleh kepentingan kelompok dan individu. 

Mendapat perhatian hingga terpanggil rasa tanggung jawab Sebagai anak Nagari untuk mengumpulkan data yang tersirat maupun tersurat. Versi jelas terkuak dari pendapat masing2 kelompok atau individu, namun di sisi lain Sitiung bisa sepakat dan sakato untuk menegakan sebuah kebenaran bahwa peradaban sejarah Sitiung ada, hingga pada hari ini keturunan Raja Sitiung masih ada dan memiliki sebuah pegangan atau bukti yang telah di uji ke Pustaka Internasional anable analog London yaitu berupa stempel atau Tjap Mohor yang di pegang oleh pewaris dari silsilah Kerajaan Sitiung. 

Tidak mudah untuk menyatukan persepsi di dalam Kampuang Sitiung karena masing2 Kelompok memiliki Referensi tersendiri. Tidak Lepas dari Pitatah Minang "Kondu Badontiang-dontiang, kok Togiang Bajelo-jelo". Kata mufakatpun di temukan dalam duduok basamo di Rumah Godang Niniak Mamak Sitiung. Hasil dan tujuan bak kecek ughang awak Alam lah Sakato jo Kito, Sebagai untaian kata "Sadoncieng bak Bosi, Sadokak bak Batu, Saciok bak Ayam". 


Dalam proses pengumpulan data juga ikut serta pemerintahan Daerah untuk menggerakan masyarakat untuk bekerja sama dalam menguak sejarah Sitiung. Sebagai Pemerintahan Nagari membuat sebuah Team untuk penggalian sejarah Sitiung, dengan peralatan se adanya Team bergerak sesuai dengan kemampuan kelompok dan kemampuan alat untuk mendeteksi sebuah temuan yang akan di arsipkan. 

Beberapa tulisan telah di kemas oleh Team, namun belum di Seminarkan lewat pemerintahan Nagari. Sebahagian tulisan telah di salin oleh Siswa-siswi SLTA yang ada di Kecamatan Sitiung. 

Ikut menguatkan beberapa pernyataan dari penelitiaan luar Sumatera bahwa Kerajaan berada di sebelah hilir Candi Roco, luas Kerajaan lebih kurang 20Ha. Jarak dari Tempat peribadatan sekitar 5Km arah hilir. Hal ini meyakinkan Team untuk mencari Tempat Kerajaan tersebut. 

Komentar

Sosial

Momen Pembalap di Tikungan Pasar Sitiung TDS 2017

Tour de Singkarak Senen, 20 November 2017 melewati Lintasan Kecamatan Sitiung. Tepat simpang IV Sikabau belok kiri merupakan jalur yang di pilih oleh Pemerintahan dan panitia. Tour de Singkarak Tahun ini yang melewati Jalur Lintas Sitiung yang di rencanakan 103 Pembalap dari 29 Negara. Perhelatan Tour de Singkarak sudah menjadi program rutin setiap Tahunnya di Kabupaten Dharmasraya dan melalui Lintas Kecamatan Sitiung. Setiap tahun terlihat peningkatan persiapan panitia dalam penyelenggaraan Tour de Singakarak. Pada Tahun ini terlihat penambahan dari program tersebut yaitu hiburan di Podium Juara yang di hibur oleh Artis Jakarta dan pengiring Super Dangdut yang sesuai dengan selera masyarakat umum Dharmasraya. Kesiapan panitia penyelenggara dan segenap Pemerintahan Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten Dharmasraya telah memaksimalkan kinerja untuk memenuhi kebutuhan dan persiapan Tour de Singkarak tahun 2017 ini. Secara Teknis semua telah di lakukan, namun terlihat beberapa kekuran

Sejarah Singkat Kampung Sitiung (Setelah 6 Bulan Saya Mencoba Mengorek-ngorek Berbagai Sumber dan Berita)

Sitiung Periode Awal Sitiung adalah kampung tua. Itu sebuah fakta yang tak bisa dipungkiri. Jika ketuaannya tak diketahui khalayak banyak, maka itu karena minimnya kesadaran masyarakat Sitiung sendiri dalam mengkaji sejarahnya sendiri. Nama Sitiung dalam logat lokal dieja Satiwuang yang terdiri 2 kata, yaitu Sati yang berarti ‘sakti’ dan Gawuang yang berarti lobang. Nama ini merujuk pada sebuah lobang atau terowongan alam bawah tanah (atau bisa juga disebut goa) yang menghubungkan dua tempat yang berada di Sitiung tersebut. Dua tempat tersebut tersebut adalah Toluak yang berada di aliran sungai Batanghari dan Mombiak di sebuah area lahan gambut. Jarak antara keduanya kurang lebih sekitar 1 Kilometer. Lobang ini sendiri bagi masyarakat Sitiung memang tergolong istimewa dan hanya orang-orang yang berilmu tinggi dan sakti yang bisa memasukinya. Itu kenapa asal-muasal nama Sitiung dikaitkan kepada lobang ini. Sebuah lobang sakti. Sitiung tak lepas dari peradaban sungai Ba

Wisata Air Terjun Sitiung

Wisata Alam Air terjun Pisang Rebus Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung dapat perhatian dari kalangan masyarakat sekitar dan Umum. Lokasi Air terjun ini berada di pedalaman ladang warga. Akses ke area air terjun memang masih terlambat oleh semak belukar. Beberapa pemuda yang peduli terhadap lingkungan telah memulai memberikan lingkaran tersebut.  Air murni Sumber mata air menghipnotis kita untuk menikmati pandangan ke arah alam sekitar. Indah memang jelas indah hingga hari ini tetap juga di kunjungi walau lokasi nya belum sempurna di bersihkan.  Kita berharap Tempat ini bisa menjadi salahsatu lokasi Wisata Nagari Sitiung, jangakauan yang tidak terlalu jauh Memudahakan kita untuk mengunjungi Wisata yanq satu ini. Lama sudah tidak diperhatikan Tempat ini seakan hilang selama ini, namun seiring kemajuan zaman menyadarkan kita untuk peduli pada Wisata. Mari kita lestarikan alam lingkungan kita apalagi yang memiliki nilai tinggi.  Ayo ooo.... Kunjungi, buat berfoto tepat banget nih